Info

Beras Cianjur
 
 
Thursday, 7 June 2012

Daftar Alamat Sma Negri Jakarta Utara


KOTAMADYA JAKARTA UTARA


  1. SMA Negeri 111 Jl. Bandengan Utara No. 80 6611703
  2. Nilai Nem SMA NEGERI 111 Jakarta. Terendah > 6.625  Tertinggi >9.313 Rata-rata > 7.19
  3. SMA Negeri 40 Jl. Budimulya Raya 6402464
  4. SMA Negeri 18 Jl. Warakas I 4353561
  5. SMA Negeri 15 Jl. Agung Utara STS Blok A 6452717
  6. SMA Negeri 41 Jl. Laks. RE. Martadinata 6518840
  7. SMA Negeri 80 Jl. Sunter Karya Selatan V 64716130
  8. SMA Negeri 13 Jl. Seroja No. 1 Koja 4303676
  9. SMA Negeri 110 Jl. Bendungan Melayu No. 80 4350059
  10. SMA Negeri 45 Jl. Perintis Kemerdekaan 4527345
  11. SMA Negeri 72 Jl. Prihatin Komp. TNI AL Kodamar 4502584
  12. SMA Negeri 114 Jl. Pedongkelan/Cilincing Bakti No. 35 4404611
  13. SMA Negeri 52 Jl. Raya Tugu Semper 4405378
  14. SMA Negeri 75 Jl. Tipar Cakung 4402862
  15. SMA Negeri 73 Jl. Raya Cakung Cilincing 4401622
  16. SMA Negeri 92 Jl. Komp. Pemadam Kebakaran 44832842
  17. SMA Negeri 83 Jl. Tipar Cakung Sukapura 4403010
  18. SMA Negeri 115 Jl. Rorotan X 44850555

Daftar Alamat Sma Negri Jakarta Pusat

KOTAMADYA JAKARTA PUSAT

1 SMA Negeri 7 JL. Karet Ps. Baru Barat V 5720934

2 SMA Negeri 35 JL. Mutiara 57369104

3 SMA Negeri 24 JL. Lapangan Tembak Senayan 5736984

4 SMA Negeri 68 Jl. Salemba Raya 18 3142929

5 SMA Negeri 27 Jl. Mardani Raya 4245969

6 SMA Negeri 30 Jl. Jend. A. Yani 4265548

7 SMA Negeri 77 Jl. Cempaka Putih Tengah 17 4266959

8 SMA Negeri 5 Jl. Raya Sumur Batu 4243869

9 SMA Negeri 1 Jl. Budi Utomo No. 7 3865001

10 SMA Negeri 20 Jl. Krekot Bunder III/I 3440021

11 SMA Negeri 10 Jl. Mangga Besar XIII 6590192

12 SMA Negeri 4 Jl. Batu No. 3 Gambir 3843937

13 SMA Negeri 25 Jl. Am. Sangaji No. 22-24 6331921

Daftar Alamat Sma Negri Jakarta Timur

KOTAMADYA JAKARTA TIMUR


  1. SMA Negeri 106 Jl. Gandaria I 8701692
  2. SMA Negeri 104 Jl. H. Taiman Barat 8408247
  3. SMA Negeri 39 Jl. Ksatriaan Cijantung 8400278
  4. SMA Negeri 88 Jl. Sawo Indah 8701460
  5. SMA Negeri 98 Jl. Jaha No. 1 8714579
  6. SMA Negeri 99 Jl. Cibubur II 8700979
  7. SMA Negeri 105 Jl. Usman Klp.Dua Wetan 8719206
  8. SMA Negeri 58 Jl. Raya Ciracas 8710377
  9. SMA Negeri 113 Jl. Albaido I 8408034
  10. SMA Negeri 64 Jl. Raya Cipayung 8444750
  11. SMA Negeri 48 Jl. Pinangranti II Taman Mini 8009437
  12. SMA Negeri 9 Jl. SMU Negeri 9 8005964
  13. SMA Negeri 42 Jl. Rajawali 808872
  14. SMA Negeri 67 Jl. Squadron Halim PK 8090386
  15. SMA Negeri 81 Jl. Kompleks KODAM/Kartika Ekapaksi 8629940
  16. SMA Negeri 62 Jl. Raya Bogor 8091745
  17. SMA Negeri 51 Jl. Batu Ampar 8093125
  18. SMA Negeri 93 Jl. Kompleks Paspampres 8402939
  19. SMA Negeri 14 Jl. SMU XIV Cililitan 8090296
  20. SMA Negeri 54 Jl. Jatinegara Timur IV 8194271
  21. SMA Negeri 53 Jl. Cipinang Jaya 2 B 8194415
  22. SMA Negeri 100 Jl. Persatuan 2 8500881
  23. SMA Negeri 50 Jl. PLN Cipinang Muara 8195639
  24. SMA Negeri 61 Jl. Pahlawan Revolusi 8617255
  25. SMA Negeri 71 Jl. Kav. TNI AL 8614112
  26. SMA Negeri 103 Jl. Mawar Merah VI 8622372
  27. SMA Negeri 91 Jl. Lembah Lontar 860063
  28. SMA Negeri 44 Jl. Delima IV Perumnas Klender 8615286
  29. SMA Negeri 12 Jl. Pertanian 8615180
  30. SMA Negeri 59 Jl. Bulak Timur I No. 10 - 11 8614101
  31. SMA Negeri 76 Jl. Tipar Cakung 4602500
  32. SMA Negeri 89 Jl. Kayu Tinggi 4604602
  33. SMA Negeri 102 Jl. Kayu Tinggi 4604674
  34. SMA Negeri 107 Jl. Kamp. Rawa Badung Timur 4615738
  35. SMA Negeri 11 Jl. Pendidikan 4802080
  36. SMA Negeri 21 Jl. Tanah Mas Raya No. 1 4895164
  37. SMA Negeri 36 Jl. Perhubungan Raya 4893358
  38. SMA Negeri 22 Jl. Kramat Asem 8563352
  39. SMA Negeri 31 Jl. Kayu Manis Timur 8508665
Thursday, 9 February 2012

HARGA POKOK BERAS

HARGA POKOK BERAS: Pengusaha Beras Desak Penerbitan HPP

Beras
Asosiasi Perberasan Soloraya mendesak pemerintah segera menerbitkan harga pokok pembelian (HPP) beras tahun 2012.
Kendati sudah ada ketentuan harga insentif untuk penyerapan sebelum turun Instruksi Presiden (Inpres), tetapi lambatnya penerbitan HPP berdampak pada tidak terkontrolnya harga beras di pasaran.
Demikian disampaikan Ketua Asosiasi Perberasan Soloraya, Tulus Budiyono, yang juga Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Jateng, kepada Espos, Kamis (9/2/2012).
“Masalah belum terbitnya HPP beras saat ini memang menjadi persoalan serius. Memang, saat ini penyerapan tetap bisa dilakukan dengan menggunakan HPP tahun 2009-2010. Tetapi, hal ini juga membuat harga beras di pasaran relatif tidak terkontrol,” kata Tulus.
Ia menyebutkan, untuk pembelian gabah kering giling (GKG) saat ini masih Rp4.300 per kilogram. Sementara, untuk pembelian beras, saat ini menggunakan harga Rp6.500 per kilogram, atau ada insentif Rp1.440 per kilogram. Mengingat, HPP beras tahun lalu senilai Rp5.060 per kilogram. “Insentif ini merupakan kebijakan yang disampaikan sebelum Inpres itu turun. Dengan memberikan insentif, harapannya bisa menjadi antisipasi jika ada penyerapan beras. Kalau tidak demikian, khawatir panen awal tahun tidak terserap,” tambah dia.
Kebijakan insentif ini pun sebenarnya kurang bisa optimal apalagi awal tahun panenan yang bisa diserap sangat minim. “Dan biar bagaimana pun, sekarang sudah bulan Februari dan sudah mendekati musim panen. Kami minta pemerintah segera menerbitkan HPP baru untuk tahun 2012.”
Karena, lanjut dia, HPP itu adalah tolok ukur atau patokan harga yang akan digunakan untuk membeli beras petani. Pihaknya khawatir, jika sampai musim panen HPP 2012 belum juga terbit, harga cenderung akan dipermainkan oleh tengkulak yang tidak bertanggung jawab. “Saat ini saja sudah terlihat, harga beras di pasaran cenderung tinggi. Jika sudah ada HPP, maka harga beras di pasaran bisa lebih terkendali.”
Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divisi Regional III Surakarta, Tri Fajaryanto, menyampaikan saat ini pihaknya juga masih menunggu Inpres terkait HPP 2012. “Kita tunggu dalam dua hari ini, mudah-mudahan sudah ada,” kata Tri singkat.
Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net
Source:www.solopos.com
Tuesday, 7 February 2012

Istri Bupati Cianjur Yana Rosdiana

Home
Hasil pencarian untuk: Istri Bupati Cianjur Yana Rosdiana
Kategori:
---------------------------------------------------------------------------------------------------

Istri Bupati Bantah Diperiksa(Opini)
Istri Bupati Bantah Diperiksa CIANJUR, (PR).- Istri Bupati Cianjur Yana Rosdiana membantah jika dirinya telah dipanggil da ..

Dipanggil Penyidik Istri Bupati Cianjur Mangkir(Nasional)
Dipanggil Penyidik Istri Bupati Cianjur Mangkir Cianjur, Pelita Untuk kedua kalinya Istri Bupati Cianjur Hj Yana Rosdiana ..


Tiga Kali Dipanggil, Istri Bupati Mangkir(Nasional)
Tiga Kali Dipanggil, Istri Bupati Mangkir BANDUNG, (PR).- Istri Bupati Cianjur, Yana Rosdiana untuk ketiga kalinya kembali ..

Hj. Yana Rosdiyana(Hiburan)
Hj. Yana Rosdiyana Masalah Perempuan MENJADI istri Bupati Cianjur, tidak menyurutkan gerak HJ. Yana Rosdiyana, S.H., M.H. ..

Istri Bupati Cianjur Kembali Batal Penuhi Panggilan Kejati(Nasional)
Istri Bupati Cianjur Kembali Batal Penuhi Panggilan Kejati Cianjur, Pelita Istri Bupati Cianjur Ny Yana Rosdiyana Muhtar u ..
Wednesday, 25 January 2012

Mafia Pertanian Nusantara

Makna arti dari lirik lagu Koes Plus tidak lagi sesuai dengan yang diharapkan masyarakat Indonesia

""Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupi dirimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampirimu

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupi dirimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman

Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupi dirimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupi dirimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu""


Tak asing rasanya mendengar lirik lagu yang sering
didendangkan salah satu grup musik cukup terkenal di negeri yang kita cintai
ini. Berbicara tentang potensi sumber daya alam Indonesia memang sudah tidak
diragukan lagi bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber
daya alamnya. Sebagaimana lagu yang didendangkan di atas, bahwa batu dan
tongkat pun dianalogikan dapat menjadi tanaman karena kesuburan tanah yang
dimiliki negara dengan julukan jamrud khatulistiwa. Indonesia tercatat sebagai
negara kepulauan terbesar di dunia yang berarti potensi perairannya sangat
tinggi, memiliki sumber mineral dan minyak yang begitu banyak terutama di
daerah Sumetera. Tidak kalah gas, emas
dan banyak kekayaan alam lainnya juga melimpah. Berkah bagi negara yang dilalui
garis khatulistiwa ini membuat segala kekayaan alam yang dimiliki seharusnya
dapat dioptimalkan. Demikian pula dengan potensi pertanian Indonesia yang dalam
penanamannya sebagian besar komoditas dapat dilakukan sepanjang tahun karena
memiliki musim dan cuaca yang relatif stabil. Namun apa yang kita dapatkan hari
ini tampaknya belum mencerminkan sebuah bangsa yang kaya akan sumber daya
alamnya, karena secara menyeluruh kesejahteraan masyarakat tidak kita lihat di
dalam negeri ini jika dibandingkan dengan potensi sumber daya alamnya.

Pertanian Indonesia hari ini dirasa masih jauh dari kata sejahtera. Indikator ketahanan pangan, keamanan pangan, mandiri pangan, d kesejahteraan petani masih belum dapat dikatakan tercapai. Sebagai penunjang kehidupan berjuta-juta masyarakat Indonesia, sektor pertania memerlukan pertumbuhan ekonomi yang kukuh dan pesat. Sektor ini juga perlu menjadi salah satu komponen utama dalam program dan strategi pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Di masa lampau, pertanian Indonesia telah mencapai hasil yang baik dan memberikan kontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk menciptakan lapangan pekerjaan dan pengurangan kemiskinan secara drastis. Hal ini dicapai dengan memusatkan perhatian pada bahan-bahan pokok seperti beras, jagung, gula, dan kacang
kedelai. Akan tetapi, dengan adanya penurunan tajam dalam hasil produktifitas panen dari hampir seluruh jenis bahan pokok, ditambah mayoritas petani yang bekerja di sawah kurang dari setengah hektar, aktifitas pertanian kehilangan
potensi untuk menciptakan tambahan lapangan pekerjaan dan peningkatan penghasilan

Terlepas dari upaya pemerintah pusat yang mengaku telah bersusah payah berusaha membangun pertanian di negeri yang subur ini, banyak pihak lain yang ternyata merusak sistem yang sudah ada. Perusak sistem yang dikenal mafia sudah merajalela di Indonesia, termasuk dalam bidang pertanian. Contoh mafia yang berkutat di bidang pertanian adalah mafia beras, mafia beras semakin berkuasa dan memegang kendali penuh terhadap Bulog, serta berperan aktif mempengaruhi kebijakan perberasan di negeri ini. Karut-marut kondisi perberasan di Indonesia merupakan dampak dari politisasi beras yang telah diterapkan oleh pemerintah. Dengan berlindung di balik argumentasi menekan angka inflasi dan melindungi kepentingan rakyat agar harga beras dapat dijangkau, pemerintah justru hanya melihat harga dan pemenuhan pasokan beras dari sisi supply dan demand semata.

Hal ini terefleksi dari kebijakan impor beras yang menjadi bukti valid kekalahan negara terhadap mafia beras. Ketika harga beras melambung tinggi penyebabnya disandarkan pada tingkat supply beras lokal yang tidak mampu memenuhi tingkat demand
masyarakat, sehingga untuk mengatasi gejolak harga, solusi yang ditempuh adalah dengan meningkatkan supply. Maka tidaklah aneh jika pemerintah selalu berpikir instan, yakni impor beras. Satu hal yang sangat harus dikritisi adalah pemerintah dalam hal ini Menko Perekonomian dan Menteri Perdagangan terlihat kurang peduli dalam mengatasi persoalan ketahanan pangan, khususnya dalam hal kebijakan perberasan. Dampak yang akan sangat dirasakan adalah para petani yang semakin merasa tertindas dengan kebijakan impor tersebut, meskipun ada dalih bahwa impor ini adalah demi kesejahteraan masyarakat orang banyak yang lainnya. Tetapi akan sangat tidak adil ketika rakyat yang menjadi tulang punggung keberadaan pangan tersebut justru malah dikorbankan. Permainan impor beras yang dirasa terdapat mafia beras ini seharusnya juga sudah dapat segera ditelusuri dan diselesaikan sehingga tak ada lagi kerisauan yang berujung pada kerugian rakyat dan negara.

Mafia-mafia pada komoditas yang lain juga terus merebak, terutama untuk komoditas-komoditas yang dianggap politis. Hingga saat ini belum ada usaha yang sangat serius dari pemerintah untuk dapat mengatasi hal ini, terbukti dengan banyaknya keluhan dari masyarakat petani kepada pihak-pihak yang mereka anggap dapat menyalurkan aspirasi mereka. Merebaknya mafia-mafia pertanian membuat para petani semakin jauh dari kesejahteraan. Tak dapat ditawar lagi bahwa masalah pertanian menjadi fokus utama pemerintah untuk segera diselesaikan dan menjadi harga mati. Penanganan masalah pertanian bukan hanya menjadi kewajiban Kementrian Pertanian yang membawahi bidang pertanian, namun menjadi tugas seluruh elemen pemerintah di bawah pimpinan Presiden. Fokus penanganan tersebut juga akan menunjukkan komitmen pemerintah dalam pelayanan rakyat “kelas bawah” yang pada umumnya adalah petani, nelayan dan lainnya. Atau pemerintah akan tetap mengedepankan kepentingan rakyat “kelas atas” yang di dalamnya adalah pengusaha-pengusaha yang seringkali keberadaannya menindas rakyat “kelas bawah”.

Mafia di bidang pertanian nampaknya memang masih kalah pamor di bandingkan dengan mafia pajak, mafia hukum atau mafia yang
lainnya. Meski demikian, jika hal ini terus dibiarkan dan tidak menjadi fokus penyelesaian masalah maka bukan hal yang aneh jika melihat pertanian Indonesia semakin mundur dan masyarakat pertanian juga semakin jauh dari kesejahteraan. Sementara itu para mafia tersebut semakin menikmati kemakmurannya di atas penderitaan petani-petani di negara ini.

Sebagai mahasiswa yang memiliki kapasitas intelektual seharusnya juga dapat ikut serta menyelesaikan masalah ini dengan terus mengingatkan pemerintah akan pentingnya hal ini lewat berbagai media. Kontribusi nyata mahasiswa juga dapat dilakukan dengan ikut serta membantu pemerintah dalam pembangunan kesadaran kepada masyarakat petani. Harapannya petani lebih
cerdas dalam menghadapi mafia-mafia pertanian yang ada di lapangan dengan melakuakn penyuluhan atau sejenisnya. Sebagai generas penerus mahasiswa juga harus dapat menjaga idealisme akan pentingnya penyelesaian masalah bangsa ini dan terus menularkan semangat perbaikan di generasi yang akan mendatang tanpa harus mengulangi sejarah yang tidak baik.

Masalah pertanian memang bukanlah masalah yang sederhana karena melibatkan berbagai sektor yang berkaitan dengan dunia pertanian itu sendiri, mulai dari perekonomian, perdagangan, tata lingkungan, dan lainnya. Oleh karena itu semua elemen masyarakat dalam Negara ini
seharusnya dapat turut serta dalam penyelesaian masalah-masalah yang ada, termasuk di dalamnya pemerintah, mahasiswa dan petani itu sendiri. Dengan demikian sebuah kesejahteraan negara yang kita cintai ini bukan hanya harapan
kosong semata. ***

sumber : http://inspirasitabloid.wordpress.com

Updates Via E-Mail